Minggu, 26 Oktober 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN KOLAM KARPET


PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN

KOLAM KARPET


kolam karpet sangat mudah dibuat karena hanya memerlukan keterampilan memotong dan mengelem. Ukurannya dapat disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Setiap unit kolam dengan ukuran tertentu akan menentukan jumlah lele yang akan dipelihara di




dalamnya. Meskipun demikian, sesuai pengalaman uji terap, disarankan ukuran setiap unit kolam maksimum lebar 3 m, panjang 6 m, dan tinggi 1 m. Kolam karpet ukuran tersebut ideal untuk pemeliharaan bibit lele sebanyak 1.000 ekor.

A. MEMBUAT BAGIAN DINDING DAN DASAR KOLAM

Kolam karpet yang akan dibuat ini menggunakan karpet karet berukuran lebar 100 cm (I m) dan panjang 200 cm (2 m). Dengan menyediakan 19 lembar karpet, akan dihasilkan sebuah kolam karpet dengan ukuran panjang 580 cm, lebar 290 cm, dan tinggi 95 cm. Kolam karpet dengan ukuran ini dapat dipergunakan untuk membesarkan 1.000 ekor lele dumbo.

Untuk memudahkan pembuatan dinding maupun dasar kolam, pengerjaannya dibagi menjadi empat langkah.

Langkah pertama : persiapan

1. Sediakan bahan karpet karet

Jika bahan karpet karet yang didapatkan berukuran sesuai dengan kebutuhan maka tidak menjadi masalah. Namun, jika ukurannya lebih kecil maka harus disesuaikan dengan jumlah karpet yang dibutuhkan atau kolam karpet dibuat dengan ukuran yang lebih kecil.

2. Sediakan peralatan berikut

ü Cutter ukuran sedang atau besar sebagai alat potong.

ü Papan kayu yang permukaannya rata dengan ukuran panjang 200 cm dan lebar 10 cm (makin lebar makin baik) sebagai dasar untuk memotong karpet karet.

ü Kuas lebar 5 cm untuk alat mengelem karpet karet.

ü Penggaris kayu tebal I cm dan panjang 100 cm (makin panjang makin baik). Jika ada, lebih baik lagi menggunakan plat besi tipis sebagai alat bantu untuk memotong karpet karet.

ü Lem karet 2 kg (makin banyak makin baik dan sisanya disimpan)

ü Kapur tulis untuk membuat garis-garis pada karpet karet.

ü Gosokan karet untuk menggosok bagian karpet karet sebelum dilem agar lem lebih kuat melekatkan kedua sisi karpet yang akan disambung.

ü Potongan kayu kaso atau palu dari kayu untuk membantu proses pengeleman.

3. Gosokan karet sebaiknya dibuat sendiri dengan cara sebagai berikut.

ü Bagian A berupa seng berbentuk segi empat, panjang 15 cm dan lebar secukupnya. Seng tersebut dibentangkan di atas papan kayu, lalu dibuat lubang-lubang kecil dengan menggunakan paku (gunakan paku ukuran 5 cm). Saat membuat lubang dengan paku sebaiknya hanya tembus sampai pada ujung runcing paku dan tidak perlu tembus sampai ke badan paku.

ü ika lubang-lubang pada seng telah selesai dibuat, selanjutnya disiapkan kayu bulat dengan panjang 25 cm (B). Seng tersebut ditempelkan pada bulatan kayu dan dipaku dengan paku kecil secukupnya sehingga seng dapat menempel pada kayu dengan kuat.

4. Ikuti petunjuk petunjuk khusus tentang cara pengeleman dua karpet. Apabila dalam petunjuk cara pembuatan kolam karpet terdapaat instruksi menempel atau menyambung maka lakukan proses pengeleman seperti berikut ini.

ü Buat garis pada bagian karpet yang hendak ditempelkan dengan menggunakan kapur tulis dan penggaris.

ü Bagian karpet yang akan dilem digosok terlebih dahulu hingga mengelupas halus dan rata (gunakan alat gosokan karet). Sebaiknya, permukaan yang terkelupas tidak terlalu tebal.

ü Selanjutnya kuas yang telah tersedia dicelupkan ke tempat lem. Garis yang telah dibuat dengan kapur ditekan dengan penggaris. Kemudian, kuas diusapkan pada bagian karet yang telah digosok.

ü Tempat lem jangan terlalu lama dibiarkan terbuka agar kualitas lem tetap dalam kondisi baik dan tidak kering.

ü Bagian karet yang telah dilem dibiarkan selama kurang lebih 5 menit agar lem mengering.

ü Setelah itu, dua bagian karpet yang akan disambung ditempelkan, kemudian dua bagian karpet dipukul-pukul dengan palu atau kayu hingga dua bagian karpet menempel lebih kuat dan rata.

Langkah kedua : Pembuatan bagian pojok kolam

a. Membuat bagian pojok kolam

  1. Siapkan empat lembar karpet.
  2. Di bagian bawah masing-masing karpet diberi garis selebar 5 cm dengan kapur.
  3. Selanjutnya pada bagian lebar 5 cm di setiap karpet, tepat di tengahnya dipotong dengan cutter.
  4. Lengkungkan karpet.
  5. Di bagian bawahnya dibuat sayap yang berfungsi untuk menempelkan bagian dasar kolam.
  6. Langkah-langkah pembuatan pojokan kolam ini dilakukan pada 4 lembar karpet tersebut.


Langk

ah ketiga : pembuatan dinding-dinding kolam

  1. Keempat bagian pojok kolam yang telah dibuat, lalu disambung dengan sebuah karpet untuk lebar kolam dan dua buah karpet untuk panjangnya. Lebar sambungan karpet masing-masing 5 cm.
  2. Di bagian bawahnya dibuat sayap, lalu sayap-sayap tersebut di sambungkan mengelilingi bagian bawah kolam.
  3. Hasil kegiatan I dan 2 akan menghasilkan dinding-dinding kolam dengan ukuran lebar 290 cm, panjang 580 cm dan tinggi 95 cm.





Pembuatan dinding-dinding kolam karpet

Langkah keempat : pembuatan dasar (lantai) kolam

  1. Untuk membuat dasar kolam dibutuhkan karpet karet berukuran lebar 100 cm dan panjang 200 cm sebanyak 9 lembar.
  2. Karpet karet 1, 2, 3 disambung dengan posisi letak permukaan karpet karet 2 berada di atas karpet I dan 3. Untuk memudahkan pembuatannya, dapat mengamati gambar tentang pembuatan lan tai kolam karpet.

Demikian pula pada penyambungan karpet karet 4, 5, dan 6.

Penyambungannya dilakukan seperti halnya penyambungan karpet I, 2, dan

3. Lebar sambungan antarkarpet adalah 5 cm.

Kolam yang telah terbentuk diletakkan di tempat yang cukup luas. Jika memungkinkan di tempat yang berlantai semen dengan tekstur permukaan rata. Selanjutnya, kedua bagian karpet karet yang telah disambung disusun sesuai dengan gambar pola lantai kolam karpet. Beberapa ketentuan ukurannya adalah sebagai berikut.

ü Jarak antara titik a ke titik b, titik g ke titik h, titik c ke titik d, titik e ke titik f, masing-masing 190 cm.

ü Jarak antara titik c ke titik e, titik d ke titik f, masing-masing 90 cm.




Pembuatan lantai kolam karpet

Dari kegiatan tersebut di atas, hanya 6 karpet karet yang telah digunakan. Jadi, masih

tersisa 3 lembar karpet yang akan digunakan untuk keperluan selanjutnya.

  1. Untuk langkah selanjutnya, diambil dua lembar karpet yang lain, yaitu karpet 6 dan 7, kemudian di bagian panjangnya dipotong 10 cm sehingga panjangnya menjadi 190 cm, sedangkan lebarnya tetap 100 cm.
  2. Setelah itu, karpet 7 dan 8 ditempelkan untuk menutupi luas "abed" dan "efgh" agar ked ua luasan tersebut tertutup rapat. Dalam hal ini, permukaan karpet 7 dan 8 sejajar dengan permukaan karpet 2 dan 5. Lalu, untu k menutup luas "cdef yang masih kosong digunakan karpet 9. Karpet tersebut ditempelkan pada luas" cdef dengan posisi karpet berada di atas permukaan karpet 2 dan 5.
  3. Kedua bagian lebar dasar kolam yang menonjol dipotong sejajar dengan karpet lainnya.

Kegiatan 1 s/d 6 tersebut diatas menghasilkan dasar (lantai) kolam yang berukuran lebar 290

cm dan panjang 580 cm. Ukuran tersebut sesuai dengan ukuran dinding kolam yang telah dijelaskan sebelumnya.

Sebelum mempraktikkan membuat dinding dan dasar kolam menggunakan lembaran karpet, sebaiknya dicoba terlebih dahulu dengan potongan-potongan kertas (simulasi).





Lantai kolam karpet yang telah jadi

Kertas untuk simulasi sebaiknya tebal atau lebih baik menggunakan karton. Ukuran potongan kertas hendaknya mendekati kenyataannya. Misalnya, setiap lembar ukuran lebar 2 cm dan panjang 4 cm, sedangkan untuk sambungan antar potongan kertas selebar 5 mm.

Dengan percobaan simulasi ini, keberhasilan membuat dinding dan dasar kolam karpet akan lebih terjamin.

Langkah kelima : pemasangan dasar kolam

  1. Lembaran dasar kolam yang telah terbentuk dimasukkan ke dalam kolam hingga menempel pada sayap dinding kolam. Namun, pada kenyataannya lebar dan panjang lembaran dasar kolam akan lebih besar daripada lebar dan panjang dinding kolam bagian dalam. Oleh karena itu, pada salah satu sisi lebar dan panjang lembaran dasar kolam harus dipotong masing-masing selebar 1 cm. Kemudian lembaran dasar kolam diletakkan pada tempat yang memadai.








Dasar kolam dan sayop dinding perlu diratakan dengan menggunakan

potongan-potongan karpet

  1. Sebelum lembaran dasar kolam ditempelkan pada sayap dind ing kolam, bagian pinggir permukaan karpet (sekeliling pinggirannya) harus diratakan. Permukaan sayap dinding kolam pun harus diratakan karena dua lapis karet yang permukaannya tidak rata akan sulit ditempelkan. Untuk meratakannya harus menggunakan potongan-potongan karpet dengan lebar 5 cm dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk keperluan tersebut akan dibutuhkan I lembar karpet karet. Jika karpet masih tersisa sebaiknya disimpan sebagai persediaan untuk keperluan sewaktu-waktu. Dasar kolam dan sayap dinding perlu diratakan dengan menggunakan potongan-potongan karpet.
  2. Selanjutnya lembaran dasar kolam ditempelkan pada sayap dinding kolam. Dengan demikian pembuatan sebuah kolam karpet telah selesai.

MEMBUAT ALAT PENGATUR VOLUME AIR

Cara membuat alat pengatur volume air ini dibagi menjadi dua langkah agar pengerjaannya lebih sistematis, mudah, dan terencana.

Langkah pertama : persiapan

Bahan-bahan dan alat yang harus disediakan dalam pembuatan alat pengatur volume air yaitu :

1) pipa pralon ukuran sedang yang panjangnya 3 m dengan diameter 5 cm,

2) satu buah keni T ukuran sesuai pipa pralon,

3) bor besi ukuran kecil,

4) gergaji,

5) tatah besi ukuran kecil, dan

6) palu besi.

Langkah kedua : pembuatan

1. Setelah bahan dan alat yang dibutuhkan telah tersedia, pertama-tama pipa pralon dipotong dengan gergaji menjadi 3 bagian dengan panjang

masing-masing 100 cm.

2. Pada salah satu potongan pipa pralon dibuat lubang-lubang melingkari pipa pada ketinggian 60 cm. Di bagian atasnya dibuat lubang-lubang yang sama sehingga menjadi tiga susun. Lubang-lubang tersebut dapat dibuat dengan menggunakan bor besi atau gunting. Pembuatan lubang menggunakan gunting dilakukan dengan cara menekan salah satu ujungnya yang runcing pada pipa pralon kemudian dig

erakkan memutar. Ukuran lubang tidak perlu besar agar bibit ikan tidak dapat masuk melalui lubang tersebut. Cara ini secara jelas dapat dilihat pada gambar ilustrasi berikut.


Lubang susun tiga tersebut berfungsi untuk menjaga kestabilan tinggi air dalam kolam karpet agar tetap pada ketinggian 60 cm. Jika air hujan masuk ke dalam kolam sampai ketinggian air lebih dari 60 cm maka air tersebut akan keluar secara otomatis melalui lubang-lubang tersebut. Lubang di atas pipa pralon A ditutup dengan papan kayu. Untuk sementara, pralon A jangan dimasukkan ke dalam kepala keni T ataupun diberi lem karena ada cara tersendiri untuk memasangnya.

3. Salah satu potongan pipa pralon yang lain (B) dibuat lubang-lubang seperti pralon A, tetapi lubangnya ditambah hingga bagian bawah pipa. Selanjutnya, lubang di bagian atas pipa pralon ditutup dengan papan kayu.

Pipa pralon B digunakan saat akan mengeringkan air dalam kolam karpet. Caranya, pipa pralon A dicabut kemudian dengan cepat pipa pralon B dipasangkan ke kepala keni T di dasar kolam maka air dalam kolam akan keluar secara otomatis. Pada saat mengganti pralon A dengan pralon B, lubang kepala keni harus ditutup dengan telapak tangan agar ikan tidak keluar melalui lubang kepala keni dasar kolam.



Kurungan kawat untuk menggantikan

Fungsi pipa paralon B

Sebagai alternatif untuk menggantikan fungsi pipa pralon B, yaitu dengan membuat "kurungan kawat". Lubang-lubang kawat yang digunakan sebaiknya lebih kecil dari ukuran bibit ikan agar bibit ikan tidak dapat masuk. "Kurungan kawat" yang dibuat diusahakan dapat masuk mengurungi lubang kepala keni di dasar kolam. Kemudian lubang di atas kurungan ini ditutup dengan papan kayu. Pada saat pengeringan air kolam, "kurungan kawat" harus ditindih dengan batu agar tidak jatuh.

4. Salah satu potongan pipa pralon yang lain disambungkan ke kepala keni di bawah dasar kolam. Gunanya, untuk saluran pembuangan air.

Untuk sementara, pralon C jangan dimasukkan ke dalam kepala keni T di bawah dasar kolam ataupun diberi lem karena ada cara tersendiri untuk memasangnya yang akan diuraikan selanjutnya.



Penimbunan pasir pada dasar kolam

C. MELETAKKAN KOLAM KARPET DAN MEMASANG ALAT PENGATUR VOLUME AIR

Sesuatu yang telah dibuat seringkali hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut karena kesalahan-kesalahan kecil yang akhirnya menyebabkan sesuatu yang dibuat menjadi tidak terpakai. Misalnya, kesalahan pengeleman dan pemasangan. Untuk menghindari hal tersebut maka petunjuk cara meletakkan karpet dan pemasangan alat pengatur volume air akan diuraikan secara tuntas dalam bahasan berikut ini.

Langkah pertama

  1. Kolam karpet yang sudah selesai dibuat disiapkan.
  2. Disiapkan pula komponen peralatan untuk membuat alat pengatur volume air.
  3. Selanjutnya, disiapkan cangkul, pasir halus atau bubuk gergajian kayu atau kulit padi dalam jumlah sesuai luas dasar kolam dengan ketinggian pasir atau bubuk gergaji kayu sekitar 10 cm.
  4. Setelah bahan dan peralatan, selanjutnya adalah penyiapan lahan untuk tempat kolam karpet. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lahan untuk tempat kolam karpet adalah sebagai berikut.

ü Usahakan letak kolam karpet mendapatkan sinar matahari pada waktu pagi. Oleh karena itu, pepohonan di sekeliling lokasi yang dapat menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam kolam sebaiknya dipangkas.

ü Usahakan jarak antara lokasi kolam karpet dan sumber air relative dekat sehingga memudahkan pengisian air ke dalam kolam.

Langkah kedua

Permukaan tanah yang akan digunakan untuk tempat kolam karpet harus diratakan dahulu dengan menggunakan cangkul.

Setelah permukaan tanah rata, kemudian pipa pralon C dipasangkan ke dalam keni T dan diletakkan pada tempat sesuai dengan rencana penempatan alat pengatur volume air atau disesuaikan dengan posisi letak lubang pada dasar karpet yang telah dibuat sebelumnya.

Setelah itu, permukaan tanah yang telah rata ditimbun dengan pasir halus atau bubuk gergaji kayu seluas ukuran kolam karpet yang akan dibuat. Agar lapisan pasir menjadi padat maka saat melakukan penimbunan harus disertai dengan injakan telapak kaki hingga ketinggian pasir kurang lebih 10 cm.

Pada saat yang bersamaan, pipa pralon C dan keni T dipendamkan ke dalam lapisan pasir. Usahakan kepala keni dan sebagian badan keni (kurang lebih 5 mm) muncul ke permukaan lapisan pasir. Sedangkan lapisan pasir tersebut berfungsi sebagai pelapis agar dasar kolam tidak mudah retak atau pecah kalau terinjak kaki saat masuk ke dalam kolam, misalnya untuk menambal karpet saat terjadi kebocoran.


Penimbunan pasir pada dasar kolam

Untuk mempermudah pemahaman terhadap langkah kedua tersebut maka berikut ini diberikan gambar ilustrasi.

Langkah ketiga

  1. Kolam karpet yang telah jadi diletakkan di atas timbunan pasir. Perhatikan letak lubang keni pada dasar kolam karpet dan usahakan agar sesuai dengan letak kepala keni yang tertimbun dalam lapisan pasir.
  2. Jika sudah sesuai, selanjutnya kepala keni dimasukkan ke lubang keni pada dasar kolam karpet. Namun, lubang pada dasar kolam lebih sempit sehingga harus ditekan dengan tangan atau potongan kayu sampai badan keni dapat masuk ke lubang tersebut.


Pemasangan keni dengan kepala menonjol keluar pada dasar kolam

Dengan demikian, kepala keni akan terlihat menonjol ke luar di dasar kolam karpet.

  1. Setelah terpasang, di sekeliling lubang diberi lem karet untuk mencegah kemungkinan terjadi kebocoran (rembesan).

Untuk mempermudah pemahaman terhadap langkah-langkah tersebut, dapat melihat gambar ilustrasi tentang pemasangan keni.

Langkah keempat

Setelah kolam karpet diletakkan dan alat pengatur volume air dipasang, langkah selanjutnya yaitu pembuatan pembuangan air dan dinding penyangga kolam karpet.

  1. Saluran pembuangan air dibuat dengan cara menggali tanah untuk mengalirkan air dari ujung pipa pralon C hingga tempat pembuangan akhir. Air pembuangan tersebut masih dapat dimanfaatkan, misalnya untuk mengairi tanaman. Air tersebut dapat menyuburkan tanaman karena mengandung unsur-unsur sisa pakan ikan dan hasil metabolisme ikan yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Diusahakan air pembuangan tersebut tidak sampai tergenang agar tidak menjadi sarang bibit penyakit.


Tiang-tiang penyangga dinding dan kedudukan pipa paralon A

Setelah dipasang

2. Setelah itu, membuat penyangga dinding kolam di sekeliling kolam karpet.

Ada beberapa alternatif pilihan untuk penyangga dinding yang dapat digunakan, yaitu :

ü Anyaman bambu yang dilengkapi dengan tiang-tiang dari bambu.

ü Karung bekas yang diisi tanah atau pasir disusun di sekeliling dinding kolam karpet. Dalam hal ini, tiang-tiang penyangga tidak diperlukan lagi.


penyangga dinding berupa anyaman bambu dan tiang

penyangga dari batang pohon hidup

ü Anyaman bambu dengan tiang-tiang penyangga dari batang pohon yang dapat tumbuh. Daun-daunnya akan berguna untuk melindungi kolam dari terik sinar matahari.


Pembuatan saluran pembuangan


saluran pembuangan air diposisikan agar air buangan tidak

sampai tergenang

  1. Pipa pralon A dipasang sesuai dengan langkah-langkah dalam gambar.
  2. Selanjutnya, kolam diisi air secukupnya. Kemudian dilakukan pengecekan terhadap kebocoran karpet. Jika dipastikan tidak dijumpai kebocoran maka kolam dapat digunakan. Namun, sebelum ikan dimasukkan, karpet harus dibersihkan dan dibilas dengan air untuk menghilangkan bau karpet dan bau lem.



sumber :

Kliwon Sujionohadi

Edy Suhedi

Penebar Swadaya, 2002



Tidak ada komentar:

Posting Komentar