Sabtu, 28 Februari 2009

Bila Benih Kerapu Terinfeksi

Bila Benih Kerapu
Terinfeksi


Salam hormat,

Beberapa waktu yang lalu saya mengalami permasalahan, hampir semua benih ikan kerapu macan yang saya pelihara di bak indoor
sejak umur 20 hari mengalami kematian dengan gejala-gejala sbb :
• ikan tidak bergerak normal, ikan yang sehat biasanya pergerakannya aktif berputar
• warna ikan gelap
• sebagian ikan kehilangan kemampuan renang dan keseiimbangannya, kemudian bergerak hanya di dasar bak, dan akhirnya mati dengan tutup insang membuka lebar.


• pertumbuhan terlihat sangat lambat, padahal suhu air sudah saya upayakan >_30°C
• nafsu makan ikan terlihat sangat kurang

Saya sudah mengupayakan untuk mengobati ikan, misalnya dengan elbaju (obat ikan) bahkan dengan OTC (oxytetracycline) tetapi belum menunjukkan hasil yang bagus.
Apakah kira-kira penyakit yang menyerang benih kerapu yang saya pelihara, bagaimana cara mengatasinya ?

Muksin, Lampung

Dalam budidaya ikan atau udang, hal pertama yang harus diperhatikan adalah lingkungan/ media. Jika lingkungan hidup atau media aman dan nyaman bagi ikan, bisa dipastikan ikan akan tumbuh dengan optimal, sebaliknya jika media hidupnya kurang nyaman, ikan akan mudah stres dan berupaya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang buruk.

Selain faktor lingkungan, patogen merupakan laktor yang harus kita perhatikan sebab jika sudah masuk ke dalam lingkungan pemeliharaan ikan, akan mudah sekali menginfeksi ikan terutama pada saat lingkungan memburuk atau jika ikan mengalami stres.

Hampir semua patogen bersifat oportunis, yaitu menyerang pada saat lingkungan memburuk.
Jika dilihat dari gejala, besar kemungkinan benih kerapu yang bapak pelihara terinfeksi suatu penyakit. Tapi diperlukan pemeriksaan dan analisa yang tepat sehingga benar - benar diketahui penyakit yang menginfeksi ikan.

Bapak bisa mengirimkan sampel ikan yang sakit ke balai-balai perikanan untuk memastikan agen penyakit.

Beberapa ilustrasi penyakit yang mungkin menginfeksi diantaranya :
• parasit monogenean, seperti Neobenedenia sp. Biasanya dicirikan dengan turunnya nafsu makan ikan disertai pergerakan yang abnormal. Beberapa menimbulkan 'pop eye' (mata menonjol), biasanya berasosiasi dengan penyakit bakterial. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah merendam dengan air tawar selama 15-30 menit sehingga parasit akan terlepas dari tubuh ikan. Jika terkena air tawar, warna parasit akan berubah dari bening menjadi putih susu sehingga mudah dilihat
dengan mata telanjang.

• Parasit darijenis Oodinium sp, dicirikan dengan timbulnya lapisan seperti bludru (velvet) pada permukaan tubuh ikan, serta warna insang berubah pucat. Ikan biasanya cenderung diam di dasar bak. Infeksi Oodinium lebih sudah diamati pada ikan yang masih berukuran kecil, tetapi biasanya infeksi Oodinium ini menyebabkan kematian yang signifikan. Jika terserang Oodinium. ikan bisa di dipping (celup) dengan larutan formalin 100-200 ppm selama 1 jam dengan aerasi kuat.

• Penyakit bakterial, salah satunya vibriosis. Gejala warna ikan cenderung gelap, jika dibedah gelembung renang membesar (tampak seperti kembung), kadang-kadang disertai luka/borok. Jika terbukti terinfeksi bakteri, antibiotik bisa digunakan dengan dosis tepat sesuai yang dianjurkan. Kepadatan ikan dikurangi dan perbaikan kualitas air.

• Virus VNN, banyak menyerang benih kerapu dengan gejala kehilangan nafsu makan, ikan yang lemah berenang dekat permukaan air. Ikan yang terinfeksi akan banyak berada di dasar bak, dan akhirnya akan mati. Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi virus, kecuali langkah-langkah pencegahan seperti pergantian air yang cukup banyak dan sering, serta penambahan imunostimulan. VNN mudah menular sehingga jika teridentifikasi dan kematian semakin meningkat, disarankan untuk memusnahkan dan melakukan sterilisasi terhadap bak dan alat-alat.
Demikian, semoga bisa memberikan gambaran dan bermanfaat. Selamat berbudidaya.
sumber : TROBOS, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar