Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stoloniferRh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". (kapang roti), atau 
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks  menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya  akan serat pangan,kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Tempe dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan baik diolah sebagai lauk ataupun makanan ringan. Namun disini akan dibahas pengolahan tempe menjadi Brownies Tempe.
Brownies
Brownis adalah semacam cake biasa tetapi menggunakan coklat batangan  yang dilelehkan dan yang mempunyai rasa sangat manis, lezat. Karakteristiknya lembut, manis, mengembang, dan enak.
Proses Pembuatan Brownies Tempe
BAHAN: 
- 100 gr tempe, kukus, haluskan
- 250 gr dark cooking chocolate (cokelat masak hitam), lelehkan
- 150 gr margarin, lelehkan
- 3 butir telur
- 100 gr gula pasir
- 100 gr tepung terigu
- 1/2 sendok teh baking powder brownies tempe
CARA MEMBUAT:
- Siapkan loyang brownies, alasi dengan kertas roti lalu oles dengan margarin. Sisihkan.
- Kocok telur dan gula pasir dengan balloon whisk hingga lembut.
- Masukkan tepung terigu, tempe, dan baking powder, aduk rata.
- Tuang margarin dan cokelat leleh, aduk rata. Tuang adonan ke dalam loyang. Panggang dalam oven dengan suhu 180ยบ C selama 45 menit hingga matang. Angkat, potong-potong dan sajikan.(http://www.tabloidbintang.com/wisata-a-kuliner/resep/6608-brownies-tempe.html)
Khasiat dan Kegunaan tempe 
empe berpotensi untuk digunakan melawan radikal  bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya  penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus,  kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat  antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit  jantung, hipertensi, dan lain-lain. 
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan  karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun,  karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka  protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna  di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena  itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari  bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal  yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari  meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino  bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta  skor proteinnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi  tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan  dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak  balita penderita gizi buruk dan diare kronis.
Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan  penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu  singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar  raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala  flatulensi (kembung perut).
Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan  tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan  makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan  meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk  meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe,  jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik  untuk diberikan kepada anak balita.
Asam Lemak
Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi  adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan  demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids,  PUFA) meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat  sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat  dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak  tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol  serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu  larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K).  Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin  yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2  (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6  (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).
Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk  hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan  biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi  satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati.  Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin  B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari  kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin  2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2  kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh  bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter  freundii.
Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5  sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat  mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya  vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan  kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu  hariannya.
Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam  jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut  adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.
Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang  akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi  fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral  tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih  tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.
Antioksidan
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan  dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid,  isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk  menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. 


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar