Minggu, 24 Juni 2012

Validasi Metode Analisis Morfolina dalam Kosmetik dengan GC-MS

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambahkan daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Iswari 2007).

Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan dasar yang berkhasiat, bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti bahan pewarna, bahan pewangi, pada pencampuran bahan-bahan tersebut harus memenuhi kaidah pembuatan kosmetik termasuk farmakologi, kimia teknik dan lainnya (Wasitaatmadja 1997). Bahan-bahan yang dipergunakan dalam kosmetika kerap kali memberikan dampak buruk bagi kesehatan konsumennya. Bahan tersebut digolongkan menjadi bahan berbahaya, bahan yang dilarang serta bahan yang diizinkan dengan jumlah kadar yang tertentu.

Salah satu bahan berbahaya yang berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.42.1018 Tentang Bahan Kosmetik yaitu morfolina. Morfolina digunakan di Amerika Serikat untuk industri kosmetik. Data yang diserahkan kepada US Food and Drug Administration (USFDA) pada tahun 1981 dan 1986 (Cosmetic Ingredient Review 1989) dan tahun 1991 (Cosmetic Ingredient Review 1991) menunjukkan bahwa setidaknya di Amerika Serikat, morfolina masih digunakan dalam produk kosmetik.

Morfolina digunakan di dalam 38 produk kosmetik termasuk eyeliner, eye shadow, maskara dan perawatan kulit. Penggunaan terbesar morfolina di maskara yaitu 32 produk. Morfolina digunakan di beberapa negara dalam produk kosmetik sebagai surfaktan dan emulsifier pada konsentrasi hingga 5% (Cosmetic Ingredient Review 1989). Jenis kosmetik yang dianalisis pada percobaan ini yaitu eyeliner. Eyeliner digunakan kaum hawa untuk memperindah bentuk mata, terutama untuk mata kecil (Listiyani 2011).

Validasi metode analisis morfolina dilakukan menggunakan kromatografi gas dan spektrometer massa atau yang lebih dikenal sebagai GC-MS. Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan bahwa karakteristik kinerja metode itu memenuhi persyaratan aplikasi analitik yang dimaksudkan (Badan POM 2003).

Terdapat beberapa parameter validasi analisis yang dievaluasi antara lain akurasi, presisi, selektivitas, batas deteksi dan batas kuantitasi, kelinearan, dan kekuatan (robustness). Alat GC-MS dikondisikan sebaik mungkin sesuai dengan senyawa yang akan dideteksi sehingga memperoleh puncak morfolina dengan sedikit pengotor. (Indah Mayasari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar