Rabu, 11 April 2012

tujuan finansial perempuan urban



Perempuan urban modern semakin independen, termasuk dalam hal keuangan. Perempuan mampu mendapatkan penghasilan tinggi dan leluasa membelanjakan uang sesuai tujuan finansialnya. Meski begitu, perempuan semestinya mengimbangi independensi tersebut dengan kecerdasan mengatur keuangan.

Nurfitriavi Nuriman, CFP, independent financial planner dari QM Financial mengatakan tujuan finansial personal perempuan semestinya dicapai secara proporsional. "Perempuan boleh belanja tapi juga harus cerdas mengatur keuangan, independen dengan proporsi yang pas. Perempuan urban adalah mereka yang mampu menyeimbangkan gaya dengan uang yang dia punya sehingga memiliki kondisi finansial yang baik. Karena semakin tinggi gaji gaya hidup juga tinggi dan makin susah direm," jelas Fitri (sapaan akrabnya) pada talkshow di kegiatan Women Wired Weekend, Jakarta, Sabtu (25/2/2012).

Perempuan, dengan independensinya, harus lebih cerdas mencapai delapan tujuan finansialnya ini:

1. Terbebas dari utang kartu kredit - Berapa pun penghasilannya, kartu kredit menjadi alat transaksi yang dimiliki banyak perempuan. Kemudahan yang ditawarkan kartu kredit menggiurkan bagi kaum hawa, termasuk tawaran berbelanja. Fitri mengungkapkan, dari 100 klien yang ditemuinya, delapan dari 10 orang bermasalah dengan kartu kredit dan kebanyakan perempuan. "Boleh saja pakai kartu kredit tapi jangan sampai terlilit utang," jelasnya.

2. Belanja kapan dan berapa saja - Perempuan gemar belanja kapan saja dan berapa pun jumlahnya. Dengan uang yang dihasilkan dari pekerjaannya, wajar saja jika perempuan menjadikan belanja sebagai salah satu tujuan finansialnya. Namun, kata Fitri, prioritas harus ditetapkan dan dibarengi dengan kemampuan mengatur uang dengan cara lebih cerdas, saran Fitri.

3. Gaya - Penampilan menjadi pusat perhatian perempuan . Tak heran jika produk fashion menjadi incaran perempuan urban. Tampil gaya menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi dengan kondisi finansial yang baik. "Perempuan mana pun bisa hura-hura, tampil gaya sesuai seleranya. Namun buat perencanaan untuk memenuhi kebutuhan ini. Setiap orang memiliki perencanaan yang berbeda karena kondisi keuangannya juga tak sama," jelas Fitri.

4. Tas bermerek - Tampil gaya biasanya didukung aksesori seperti tas. Perempuan, dengan penghasilan yang dimilikinya, juga menyasar satu kebutuhan ini, memiliki tas bermerek. Boleh saja mewujudkan impian untuk membawa tas bermerek dalam aktivitas harian, kata Fitri, tapi siapkan dan rencanakan anggaran untuknya. "Buatlah skala prioritas, jangan sibuk gaya tapi ada kebutuhan lain yang terabaikan," jelasnya.

5. Berlian - Independensi finansial membuat perempuan mampu mendapatkan apa pun yang diinginkan. Termasuk mengoleksi berlian atau perhiasan batu mulia lainnya. Sah saja jika Anda pun memiliki impian yang sama jadi tak perlu merasa bersalah menyimpan keinginan memakai berlian. Namun lagi-lagi, Fitri menyarankan siapkan anggaran untuk itu, menyesuaikan kondisi finansial Anda. Jangan mudah tergoda hanya untuk bergaya semata.

6. Liburan - Menikmati "me time" dengan liburan bersama teman perempuan menjadi salah satu tujuan finansial pribadi perempuan. Dengan memiliki waktu untuk diri sendiri, kebutuhan perempuan akan relaksasi terpenuhi. Untuk mendapatkan "me time", tentunya butuh perencanaan termasuk keuangan. Jadi, sisihkan dan rencanakan anggaran untuk liburan setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan ini agar tak merasa bersalah setelahnya terutama untuk kalangan ibu. "Happy mom bikin keluarga juga jadi lebih bahagia, dan liburan menjadi salah satu caranya," jelasnya.

7. Menjadi pengatur keuangan - Dipercaya keluarga menjadi manajer keuangan menjadi keinginan perempuan. Namun, banyak perempuan yang tak mendapatkan kesempatan ini. Faktornya beragam. Bisa karena pasangan dalam sebuah keluarga tak terbuka mengenai finansial. Bisa juga karena kebiasaan perempuan dalam menggunakan uang membuatnya tak dapat dipercaya mengelola uang.

"Ada istri yang sama sekali tak tahu gaji suami. Ada juga perempuan yang tak dipercaya mengatur keuangan karena kebiasaannya buruk saat berbelanja. Meskipun sebenarnya perempuan dan laki-laki sama masalahnya terkait belanja. Perempuan mungkin lebih sering belanja namun mencari diskon.

Sedangkan laki-laki jarang belanja, namun sekali belanja nilainya sama besarnya dengan total belanja istri," jelas Fitri kepada Kompas Female. Itulah sebabnya perempuan harus cerdas mengatur keuangan, bahkan sejak masa lajang. Agar nantinya, memiliki kondisi finansial yang baik dan dipercaya mengatur keuangan keluarga.

8. Independen dengan cara tepat - Independen secara finansial, baik dalam menghasilkan uang maupun saat mengelolanya menjadi keinginan perempuan. Untuk mencapainya, perempuan harus mulai merencanakan keuangan sedini mungkin, jelas Fitri.

"Tak ada salahnya menetapkan mimpi tinggi, membeli tas bermerek atau liburan bersama teman ke luar negeri misalnya. Buat perhitungan dalam perencanaan keuangan lalu sesuaikan kemampuan apakah bisa mengejar kebutuhan uang per bulannya atau tidak. Kalau ternyata kondisi keuangan tak memungkinkan buatlah penyesuaian terhadap mimpi atau tujuan finansial," jelasnya.


Ini buat penangkalnya 
* Benahi cash flow - Setiap orang memiliki kondisi keuangan berbeda dan pengaturan cash flow tak sama. Namun secara umum, sebagai panduan Anda bisa mengatur cash flow dengan rumus sisihkan uang 10 persen untuk investasi, 20 persen untuk hura-hura seperti belanja dan lainnya, 20-40 persen untuk kebutuhan rutin bulanan dan 30 persen maksimal untuk utang, dari total penghasilan Anda.

* Mulailah menabung dan berinvestasi - Sebaiknya dilakukan sejak masa lajang terutama untuk Anda yang berpenghasilan besar. Jangan sampai memiliki gaji besar tapi sama sekali tak punya tabungan tapi punya koleksi sepatu dan tas bermerek.

* Memiliki rencana keuangan. "Dorongan untuk konsumtif sangat tinggi, ini harus disiasati dengan perencanaan keuangan yang baik dan mulailah menabung," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar